Gunung Lewotobi, gunung berapi yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Minggu pagi. Erupsi tersebut membuat warga sekitar gunung merasa khawatir dan waspada terhadap potensi bahaya yang dapat terjadi.
Menurut Badan Geologi, erupsi Gunung Lewotobi terjadi sekitar pukul 03.21 WITA dan mengeluarkan awan panas dengan tinggi sekitar 1.500 meter dari puncak gunung. Pada saat erupsi, terdengar suara gemuruh dan letusan yang cukup keras. Asap dan abu vulkanik juga terlihat memenuhi langit di sekitar Gunung Lewotobi.
Pihak berwenang setempat telah memberikan peringatan kepada warga untuk menjauhi radius 2 kilometer dari puncak gunung. Selain itu, Bandara Frans Seda di Maumere juga dilaporkan masih beroperasi normal meskipun adanya erupsi Gunung Lewotobi.
Erupsi Gunung Lewotobi ini merupakan yang kedua dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Sebelumnya, pada bulan Oktober lalu, gunung ini juga mengalami erupsi yang serupa. Hal ini menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi masih dalam kondisi aktif dan warga sekitar harus tetap waspada terhadap potensi bahaya yang dapat terjadi.
Pemerintah daerah dan Badan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi untuk mengantisipasi kemungkinan erupsi selanjutnya. Warga di sekitar gunung diimbau untuk mengikuti petunjuk dan informasi resmi dari pihak berwenang agar dapat menghindari bahaya yang mungkin timbul akibat aktivitas gunung berapi.
Erupsi Gunung Lewotobi pada Minggu pagi ini menjadi peringatan bagi kita semua akan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh gunung berapi. Kita harus selalu waspada dan siap menghadapi situasi darurat apabila terjadi erupsi gunung yang dapat membahayakan keselamatan kita. Semoga erupsi Gunung Lewotobi tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil yang besar.