Pertusis, atau yang biasa dikenal sebagai batuk rejan, merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Jika tidak segera diobati, pertusis dapat menimbulkan berbagai bahaya yang mengancam nyawa.
Salah satu bahaya yang mengintai jika pertusis tidak segera diobati adalah terjadinya komplikasi serius seperti pneumonia, otitis media, atau bahkan kejang. Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan sesak napas dan kegagalan pernapasan. Otitis media, atau infeksi telinga tengah, dapat menyebabkan nyeri telinga yang parah dan gangguan pendengaran. Sementara itu, kejang dapat terjadi akibat penurunan oksigen dalam tubuh akibat batuk yang terus-menerus.
Selain itu, pertusis juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi lain yang lebih serius. Infeksi yang terjadi akibat penurunan kekebalan tubuh dapat menyebabkan komplikasi yang lebih sulit diobati dan berpotensi mengancam nyawa.
Selain itu, pertusis juga dapat menimbulkan risiko kematian pada bayi yang masih sangat kecil. Bayi yang terinfeksi pertusis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius seperti apnea (berhenti bernapas) atau encephalopathy (gangguan pada otak).
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengobati pertusis agar dapat mencegah terjadinya bahaya yang mengintai. Pengobatan pertusis umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik selama beberapa minggu. Selain itu, penting pula untuk memberikan vaksinasi pertusis pada anak-anak sejak dini untuk mencegah terjadinya penyakit ini.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat, kita dapat mencegah terjadinya bahaya yang mengintai akibat pertusis. Jangan menganggap enteng penyakit ini, segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala batuk rejan yang persisten. Keselamatan dan kesehatan kita, serta orang-orang terdekat, adalah hal yang paling penting. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya pertusis dan pentingnya menjaga kesehatan.